chatting


ShoutMix chat widget

time

jam berapa sekarang???

Rabu, 11 Desember 2013

BAB III



III. 1.  Sejarah Perusahaan
            Usaha jasa fotocopy  “ Sinar Abadi “ adalah usaha jasa yang berdiri pada awal tahun 1999 oleh Bapak Mahyusin Lahikh, yang di sini selaku pemilik usaha jasa tersebut. Usaha jasa ini didirikan di atas bangunan sewaan seluas 5x6 m2 yang terletak di Jl. KH. Sam’un 41 Serang-Banten.
Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa foto copian yang tujuannya adalah melayani para konsumen yang membutuhkan jasa perusahaan tersebut, dalam hal ini perusahaan melayani jasa foto copy, penjilidan, laminating, dan sebagainya.
Pada awal berdirinya, perusahaan ini hanya memiliki 1 unit mesin foto copian, 1 mesin laminating, dan 1 orang karyawan. Selama kurun waktu 2 tahun terhitung dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001,  perusahaan foto  copy tersebut berkembang cukup pesat. Hal ini dilihat dari pendapatan perhari yang hanya mengandalkan tiga unit mesin foto copy.
Dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi maka persaingan dan tantangan yang dihadapi juga semakin berat. Maka peusahaan harus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.
Sejalan dengan perkembangannya, di bukalah cabang usaha ini yang dilimpahkan kepada Sdr. Wahyusin Hadi yang juga sebagai anaknya untuk meneruskan usaha jasa foto copy ini.

III. 2.  Kegiatan Perusahaan

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini memberikan pelayanan jasa foto copy, dengan pelayana-pelayanan yang diantaranya adalah :
a.      Foto copy
Jenis foto copy yang ada di perusahaan ini yaitu foto copy folio, A3, transparansi dan sebagainya.

b.      Penjilidan
Jenis penjilidannya bermacam-macam yaitu soft cover, hard cover, spiral dan sebagainya.

c.       Laminating
Perusahaan melayani jasa laminating dengan berbagai ukuran.

d.      Menjual peralatan kantor
Perusahaan menjual berbagai macam peralatan kantor seperti pulpen, pensil, berbagai macam map, amplop, dan lain sebagainya.

III. 3.  Bentuk Perusahaan
                               Kebaikan dari bentuk perusahaan perseorangan adalah pendiri sekaligus pemilik yang bebas mengontrol perusahaannya, tidak memerlukan kebijaksanaan dalam menentukan laba, mudah dibentuk dan mudah di bubarkan. Di samping itu perusahaan ini ada juga kekurangannya atau kelemahannya, yaitu tanggung jawab yang besar dan tidak terbatas dalam menjamin hutang perusahaan dengan seluruh harta pemilik dan kelangsungan usaha yang tidak terjamin.

III. 4.  Struktur Organisasi Perusahaan

            Struktur organisasi yang digunakan pada perusahaan ini adalah struktur organisasi garis, yaitu bentuk yang menghubungkan langsung antara pimpinan dan karyawan, hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi :

  1. Pemilik
Adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan karena ia yang mendirikan perusahaan sekaligus yang memberikan wewenang, pimpinan yang juga dapat mengontrol langsung jalannya perusahaan , mengkoordinasi dalam setiap bagian perusahaan, dan mempunyai kebijaksanaan yang di anggap paling baik bagi perusahaan.

  1. Pimpinan
Tugas dari pimpinan adalah menerima dan memasukkan kas ke dalam pembukuan, memeriksa kebutuhan akan perusahaannya dan membuat laporan keuangan berupa neraca dan rugi laba perusahaan untuk dilaporkan kepada pemilik. Serta menjalin kerja sama dan pengertian yang baik terhadap karyawan dan pimpinan bertanggung jawab terhadap pemilik.
  1. Karyawan
Tugas dari karyawan adalah  melakukan pekerjaan  - perkerjaan seperti misalnya foto copy, penjilidan, laminatin, dan melayani konsumen. Karyawan juga berkewajiban merawat peralatan agar selalu dalam keadaan baik dan di sini karyawan bertanggung jawab langsung pada pimpinan.

BAB IV

IV.1       Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan


            Didalam studi kelayakan dipengaruhi berbagai macam aspek-aspek yang sangat berperan demi kelancaran usaha. Dari aspek-aspek tersebut dapat diambil berbagai kesimpulan mengenai kelancaran usahanya, apakah layak untuk dilanjutkan atau tidak, dan perlukah dibuka cabang baru. Aspek-aspek yang akan dibahas disini antara lain : Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Manajemen, Aspek Ekonomi dan Sosial, dan Aspek Keuangan. Maka dari itu penulis mencoba menerangkan aspek tersebut satu persatu seperti yang tertera dibawah ini :

IV. 1.1    Aspek Pasar dan Pemasaran


            Ada beberapa hal / aspek lainnya yang berhubungan dengan aspek pasar dan pemasaran, yaitu :

a.            Permintaan

Daerah tempat berdirinya usaha jasa fotocopy ini berada diantara  kantor-kantor pemerintahan dan sekolah menengah, jadi konsumen usaha tersebut yaitu para karyawan di kantor pemerintahan dan pelajar-pelajar sekolah menengah tersebut.

b.           Penawaran

Pada awal berdirinya, usaha jasa foto copy ini hanya mengandalkan 1 unit mesin foto copy, tetapi demi kepuasan pelanggan / konsumen, maka pemilik  menambah unit mesin foto copy  menjadi 3 unit.

c.            Harga
                           Usaha foto copy tersebut melakukan perbandingan-perbandingan harga dengan beberapa pesaing yang juga memiliki usaha yang sama.
d.           Program Pemasaran
Salah satu strategi atau cara dalam program pemasaran usaha jasa tersebut yaitu dengan  melakukan promosi memasang iklan melalui pamflet-pamflet, dan memberikan discount-discount untuk beberapa kategori. Misalnya, untuk fotocopy di atas 100 lembar harganya Rp. 50,00. Sedangkan harga asli ( di bawah 100 lembar ) adalah Rp. 75,00 perlembar.
e.            Perkiraan penjualan
Apabila dilihat dari beberapa aspek diatas, foto copy “Sinar Abadi” memperkirakan usahanya akan berkembang cukup baik di masa yang akan datang dan kemungkinan akan membuka cabang yang baru  lagi di tempat lain.

IV. 1.2    Aspek Manajemen

Usaha jasa fotocopy ini didirikan oleh Bapak Mahyusin, yang kemudian dilimpahkan kepada anaknya Wahyu yang sekarang  bertindak sebagai pemimpin atau penanggung jawab di usaha jasa tersebut. Dalam menjalankan usaha ini Wahyu dibantu oleh 3 orang pekerja atau karyawan. Disini juga Wahyu bertugas sebagai pembuat laporan keuangan yang nantinya akan dilaporkan kepada bapaknya selaku pemilik usaha jasa tersebut.

IV.1.3     Aspek ekonomi dan sosial

Dampak dari berdirinya usaha jasa ini yaitu para karyawan dari kantor-kantor pemerintahan dan para pelajar sekolah menengah yang ada di sekitar wilayah  Jl. K.H.Sam’un 41 Serang-Banten ini tidak kesulitan lagi apabila akan menggunakan usaha jasa fotocopy, karena sebelum usaha jasa ini didirikan di wilayah tersebut mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menggunakan usaha jasa fotocopy.
            Usaha jasa ini juga memberikan lapangan pekerjaan bagi teman-teman Wahyu sendiri ataupun pihak luar yang punya kemampuan menjalankan mesin fotocopy.

IV.1.4     Aspek Keuangan

Dalam  aspek keuangan ini penulis berasumsi pada kelangsungan usaha jasa tersebut, asumsi-asumsinya yaitu:
1.      Pada tabel investasi penulis menggunakan Depresiasi atau penyusutan metode garis lurus, karena diperkirakan setiap tahunnya suatu barang atau mesin mengalami penyusutan.  Dan dengan metode garis lurus (straight line),beban penyusutan tahunan diperhitungkan setiap tahunnya.
2.      Karena ramainya daerah tersebut oleh para karyawan dan pelajar, dan ada kemungkinan bertambahnya pelanggan atau konsumen, maka pendapatan  untuk 3 tahun kedepan diperkirakan naik sekitar 3%
3.      Untuk Biaya tetap tidak mengalami kenaikan, karena sifatnya tetap, Sedangkan untuk biaya variabel, diperkirakan mengalami kenaikan  yaitu sekitar 3 %.
4.      Untuk NPV penulis menggunakan perkiraan bunga (r) 10 % berdasarkan suku bunga saat ini, yang berkisar antara 8 %-11%.
5.      Untuk tarif pajak, penulis menggunakan tariff pajak 15% dikalikan  jumlah bruto,dan berdasarkan tarif PPh pasal  23.





Persentase pada pendapatan dan biaya variable  diambil dari kenaikan-kenaikan barang dan kenaikan pendapatan yang biasanya terjadi setiap tahunnya pada usaha jasa fotocopy pusat daan juga dari usaha jasa yang sama yang terdapat didaerah tersebut.  
Dana yang diinvestasikan oleh pemilik usaha jasa fotocopi tersebut adalah sebesar Rp.  64.700.000,- dan  perinciannya sebagai berikut :

Tabel 4.1
Investasi pada usaha jasa foto copy ”Sinar Abadi”
No
Uraian
Umur ekonomis
Satuan
Harga/Satuan
Total
Nilai residu Total
Depresiasi
1
2

3

4

5

6
7
8
9
Sewa tempat
Mesin fotocopy
Mesin Laminating
Alat pmotng krts
Streples besar
Etalase
Kipas angin
Meja besar
Kursi plastik
3 thn
3 thn

3 thn

3 thn

3 thn

3 thn
3 thn
3 thn
-
1 unit
3 unit

1 unit

1 unit

1 unit

2 unit
1 unit
2 unit
10 unit
Rp.   1.800.000
Rp. 18.000.000

Rp.  1.400.000

Rp.     900.000

Rp.     600.000

Rp.     450.000
Rp.     350.000
Rp.     450.000
Rp.       25.000
_____________
Rp.  24.025.000
Rp.   5.400.000
Rp. 54.000.000

Rp.  1.400.000

Rp.     900.000

Rp.    600.000

Rp.    900.000
Rp.    350.000
Rp.    900.000
Rp.    250.000
_____________
Rp.64.700.000
-
Rp 30.000.000

Rp.  500.000

Rp.   250.000

Rp      85.000

Rp.    300.000
Rp.      95.000
Rp.    200.000
-
____________
Rp 31.380.000
-
Rp.  8.000.000

Rp.     316.666

Rp.     216.666

Rp.     171.666

Rp.    200.000
Rp.       85.000
Rp.     233.333
-
____________
Rp. 9.206.665
Sumber  : Fotocopy “ Sinar Abadi “
Keterangan: Untuk  depresiasi yaitu menggunakan metode garis lurus perhitungannya 
                    yaitu:

                                                      Biaya Pembelian – Nilai residu
                                                              Umur Ekonomis


a.      Taksiran pendapatan /hari
1.      Pendapatan foto copy                                                          Rp.      175.000
2.      Pendapatan laminating                                                         Rp.        45.000
3.      Pendapatan jilid                                                                   Rp.        65.000
4.      Pendapatan penjualan alat-alat kantor                                 Rp.        35.000
                                                                                                  
                                    TOTAL PENDAPATAN                   Rp.      320.000
         
                Rp.    320.000 x 26 hari (1 bln)              =   Rp.   8.320.000
                Rp. 8.320.000 x 12 bln (1 thn)               =   Rp. 99.840.000

b. Taksiran pengeluaran atau biaya-biaya /26 hari (dalam 1 bulan kerja)

- Biaya variabel
      1. Pembelian kertas (A4, Kuarto, A3, Folio)                       Rp. 1.000.000
      2. Pembelian perlengkapan jilid+laminating                        Rp.    800.000
      3. Pembelian alat-alat kantor                                                Rp.    550.000
      4. Suku cadang (sparepart) + perawatan
          (3 unit mesin x 250.000)                                                  Rp.    750.000
      5. Tagihan Listrik                                                                 Rp.    350.000
      6. Tagihan Air                                                                      Rp.      35.000
      7. Tagihan Telephone                                                           Rp.      50.000
      8. Restribusi  (4 minggu x @ 50.000)                                  Rp.    200.000
                 
                                    Total biaya variabel                             Rp. 3.735.000

                     Rp.   3.735.000 x 12 bulan (1 tahun)        =          Rp. 44.820.000



- Biaya tetap
       1. Gaji pegawai @Rp.  250.000 x 3 orang                          Rp.    750.000
       2. Listrik                                                                              Rp.      17.800
       3. Air                                                                                   Rp.           700
       4. Telephone                                                                        Rp.      23.000


 
                  Total  biaya tetap                                 Rp.    791.500

Rp.   791.500 x 12 bulan (1 tahun)           =         Rp.      9.498.000


Tabel 4.2
Taksiran Rugi Laba
Ket
2004
2005
2006
- Pendapatan diperkirakan naik 3%
- Biaya variabel diperkirakan  naik 3%
- Biaya tetap

- Total Biaya

- EBT
- Pajak 15%

- EAT
  99.840.000

  44.820.000

   9.498.000


 
54.318.000

45.522.000
6.828.300


 
38.693.700
102.835.200

  46.164.600

    9.498.000


 
         55.662.600

47.172.600
  7.075.890


 
40.096.710
105.920.256

  47.549.538

   9.498.000


 
      57.047.538

48.872.718
 7.330.907
 
41.541.811





Berikut perhitungan proceeds selama 3 tahun mendatang dengan rumus :  Proceeds=EAT+Depresiasi


Tabel  4.3
Perkiraan Perhitungan Proceeds

Tahun
EAT
Depresiasi
Proceeds
2004
2005
2006
38.693.700
40.096.710
41.541.811
9.206.665
       9.206.665
       9.206.665
47.900.365
49.303.375
50.748.476

IV.1.4.1     Perhitungan Penilaian Investasi

a.      Payback Period (PP)

Payback period dari investasi yang diusulkan itu dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
            Jumlah investasi                                    Rp      64.700.000
            Proceeds thn ke- 1                                 Rp.    47.900.365

                                                                                                           
                Investasi yang belum tertutup
            sesudah akhir tahun ke-1                    Rp.      16.799.635     

Proceeds tahun ke- sebesar Rp. 49.303.375,- padahal dana yang dibutuhkan  untuk menutupi kekurangan investasi sebesar Rp.  16.799.635,-
ini berarti bahwa waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana sebesar Rp.16.799.635,- dalam tahun ke-2 adalah


                  16.799.635          x  12  bulan
                  49.303.375

= 0.34  x  12 bln
= 4.08

Jadi investasi diperkirakan dapat kembali dalam kurun waktu 1 tahun 4  bulan.

b.      Net Present Value
            Dengan perkiraan bunga (r) 10 % berdasarkan suku bunga bank, berikut perhitungan NPV untuk mengetahui berapa nilai bersih sekarang dari investasi pada usaha jasa Fotocopy “SINAR ABADI”

Tabel 4.4
Perkiraan Perhitungan NPV dengan tingkat bunga 10% (tabel A-1)
Tahun
Cash inflow
DF 10%
PV
2004
2005

47.900.365
49.303.375

0.909
0.826

PV Proceeds
PV Outlays
NPV
43.541.431
40.724.587

84.266.018
     64.700.000
19.566.018
                             
               Jadi nilai bersih sekarang dari investasi terhadap usaha jasa ini adalah sebesar Rp. 19.566.018  ,- karena hasilnya positif maka investasi pada usaha jasa tersebut        diterima






  
c.    Internal Rate of Return (IRR)
Pencarian tingkat bunga dengan IRR dpt dilakukan dengan mencari  secara   Trial & Error (coba-coba), berikut perhitungan IRR dengan membandingkan tingkat bunga 10% dan 32% .

Tabel 4.5
Perkiraan Perhitungan NPV dengan tingkat bunga 10% dan 32%

Tahun
Cash inflow
DF 10%
PV
DF 32%
PV

2004
2005

47.900.365
49.303.375

0.909
0.826


PVProceeds
PV Outlays
NPV

43.541.431
40.724.587


84.266.018
64.700.000
19.566.018
0.757
0.573


PVProceeds
PV Outlays
NPV
36.260.576
28.250.833


  64.511.409
  64.700.000
   (-)188.591

               Dengan demikian maka kita mengetahui bahwa IRR yang sebenarnya adalah terletak antara 10% dan 32% kita dapat mengadakan interpolasi dengan cara tersebut diatas atau dengan rumus seperti dibawah ini, yaitu :


r = P1-C1 P2-P1
     C2-C1
= 10  -  19.566.018       32%        -          10%
  - 188.591– 19.566.018
= 10  -   19.566.018 (22)
                  - 19.754.609

= 10  +      430.452.396
                    19.754.609
= 10  +  21.78
= 31.78 %

Dengan demikian tingkat suku bunga yang diperlukan untuk IRR adalah sebesar  31.78 %, karena tingkat keuntungannya lebih besar dari tingkat bunga yang diisyaratkan yaitu 10% maka proyek tersebut dinilai menguntungkan sehingga bisa diterima.

  1. Profitability Indeks (PI)
PI ini yaitu perbandingan antara nilai penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang.
Karena kadang approach PV mengubah hasil kedalam nilai PI,  maka nilai PI bisa dihiting dengan cara :

PI =                    84.266.018
                          64.700.000   
    = 1.31

 Karena nilai PI > 1 maka investasi tersebut dinilai menguntungkan.

  1. Accounting Rate of return
            Accounting rate of return atas dasar initial investment  :
             38.693.700        x  100%
 64.700.000
= 0.60   x 100%
=60 %



Accounting rate of return atas dasar investasi rata-rata (Average investment) :

                  38.693.700            x 100%
  64.700.000 : 1.3
                 38.693.700            x 100%
    49.769.230
= 0.78 x 100%
= 78 %

Apabila harus memilih salah satu dari dari beberapa usul investasi dengan menggunakan metode ini, maka kita harus memilih investasi yang dapat menghasilkan ARR yang paling besar. 

SUMBER :
Bambang Riyanto,. Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi 4 ,.  Yogyakarta,.  BPFE,. 1995 
Husein Umar,.  Studi Kelayakan Bisnis ,.   Jakarta,.  Gramedia Pustaka Utama,.  1999
Suad Husnan dan Suwarsono,. Study Kelayakan Proyek,.    Yogyakarta,.  (UPP)  AMP YKPM,.  1994 
Teguh Budiarto,. Dasar Pemasaran,.  Jakarta,.  Gunadarma,.  1993
J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, edisi 8,  jilid 1, Jakarta,   Erlangga,  1988


 





 

BAB II



BAB II

LANDASAN TEORI



II. 1  Pengertian Studi Kelayakan Proyek


            Studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. (Suad Husnan, 1994, hal. 4), obyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa ataupun proyek yang sederhana.
            Pengertian keberhasilan ini bisa diartikan berbeda-beda. Dalam artian terbatas, dipergunakan oleh swasta yang lebih beminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan pengertian yang lebih luas digunakan oleh pemerintah atau lembaga non provit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang relatif.
Adapun faktor-faktor ( aspek-aspek ) yang dapat  mempengaruhi prospek adalah sebagai berikut ( Suad Husnan ; 1994 ; hal. 17 ) :
1.      Aspek Pasar dan Pemasaran, yang mempelajari tentang :
a.        Permintaan  :  baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
b.        Penawaran  : Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis usaha yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu juga diperhatikan.
c.        Harga  :  dilakukan perbandingan dengan jenis usaha sejenis di sekirarnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga atau tidak.
d.       Program Pemasaran  :  mencakup strategi pemasaran yang akan digunakan.
e.        Perkiraan Penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
2.      Aspek Keuangan, yang mempelajari berbagai faktor penting, seperti :
a.   Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b.  Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan.
c.   Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi.

3.   Aspek Manajemen yang mempelajari tentang :
a.        Manajemen dalam masa pembangunan proyek.
b.        Manajemen dalam operasi. Bentuk organisasi yang di pilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.

4.      Aspek Ekonomi dan Sosial, meliputi penelitian tentang :
a.       Penambahan dan pemerataan kesempatan kerja.
b.      Aspek yang bersifat sosial, seperti : menjadi semakin ramainya daerah tersebut.

II. 2  Tujuan  Dilakukan Studi Kelayakan


            Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perusahaan perlu hati-hati dalam melakukan studi, agar jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan. Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tesedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam menjalankan suatu proyek perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan :
a.       Ruang lingkup kegiatan proyek
b.      Cara kegiatan proyek dilakukan
c.       Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu proyek.
d.       Sarana yang diperlukan dalam proyek tersebut.
e.       Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f.       Akibat–akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g.      Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal dari  masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap berjalan.

II.3  Pengertian Investasi


            Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secar cukup independen.
Menurut (Suad Husnan, 1994, hal 11), “Investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang”.

II.4  Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif

            Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995, hal 121) :
1.      Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus (usang) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan.
2.      Investasi dengan penambahan kapasitas, misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan  cabang baru.
3.      Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4.      Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

II.5  Pengertian promosi


            Promosi sebagai alat komunikasi, pencipta dan pemeliharaan komunikasi dengan pangsa-pangsa pasar sasaran adalah misi utama yang dibebankan kepada promosi, menurut (Teguh Budiarto, 1993, hal 136) “Promosi Penjualan adalah alat promosi yang merupakan perangsang  bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat personal maupun nonpersonal”.
            Dengan demikian promosi melibatkan pengiriman pesan-pesan kepada konsumen dan mengikut sertakan perantara melalui berbagai media pemasaran yaitu, pengiklanan, dan media-media lainnya. 

 

II.6     Pengertian Cash Flow


Ada berbagai cara penilaian usulan investasi didasarkan pada aliran kas bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 122) setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1.      Aliran kas yang keluar netto (net outflow of cash) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2.      Aliran kas yang masuk netto (net inflow of cash) yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds” atau hanya “proceeds”.
Ada pula yang membagi kedalam tiga kelompok, yaitu (Suad Husnan, 1994, hal 186) :
a.       Initial cash flow (aliran kas permulaan), yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk investasi pada awal periode.
b.      Oprational cash flow (aliran kas oprasional), yaitu aliran kas yang timbul selama proyek berjalan.
c.       Terminal cash flow (aliran kas terminal), yaitu aliran yang akan diterima pada akhir proyek.
II.7      Metode penyusutan
            Menurut (J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, 1988, hal 101) Metode penyusutan yang pokok ada empat yaitu metode garis lurus (straight line), jumlah angka tahun (sum-of-years’digits), metode saldo menurun (declining balance) dan metodeunit produksi. Dan pada penulisan ini penulis menggunakan metode garis lurus atau straight line. Angka ini atau perhitungannya diperoleh dengan cara membagi biaya pembelian mesin atau barang dikurangi nilai sisa dengan umur ekonomis :

(Biaya pembelian  - nilai sisa )
_____________________________
umur ekonomis

II.8     Metode-metode Penilaian Investasi

            Dalam menjalankan proyek akan penggunakan investasi pada umumnya  menggunakan metode-metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode :

A.                Metode Payback Periode

Metode Payback Periode adalah metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali (Suad Husnan dan Suwarsono, 1994, hal 208), dan kelemahan-kelemahan dari metode ini adalah :
1.      Diabaikannya nilai waktu uang.
2.      Diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
 Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 124) mengatakan “suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi”.
Sedangkan menurut (Husein Umar, 1997, hal 200) mengatakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi(initial cash investment)dengan menggunakan aliran kas. Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut:

Payback period =
Jumlah investasi
X 12 bulan
Jumlah proceed



 Jadi kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah jika payback periodenya lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodenya lebih besar atau lebih lama dari waktu yang diisyaratkan maka investasi ditolak.

B.                 Metode Net Present Value
Menurut  ( Bambang Riyanto  1995, hal 127 ) Metode Net Present Value adalah metode yang menghitung antara selisih nilai sekarang dengan penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan dating. Dalam metode ini yang pertama dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari procceds yang diharapkan atas dasar tingkat bunga (discount rate) tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan procceds selama usianya dikurangi dengan jumlah PV dari pengeluaran modal (capital outlay atau initial investment) dan hasilnya mendapatkan Net Present Value (NPV).
Kriteria penilaian NPV adalah :
a.       Jika NPV lebih besar dari nol (positif), maka investasi diterima .
b.      Jika NPV lebih kecil dari nol (negatif), maka investasi ditolak.

C.    IRR (Internal Rate of Return)
Nilai sekarang bersih (Net Present Value) kadang-kadang kurang lengkap untuk digunakan sebagai satu-satunya penilaian investasi. Karena dalam nilai sekarang bersih hanya diketahui bahwa nilai sekarang penanaman lebih besar dari jumlah investasi awal. Tetapi kelebihan dari hasil diatas investasi awal secara persentase tidak diketahui, oleh karena itu perusahaan ingin mengetahui persentase dari pengambilan penanaman setelah dikonversikan kedalam nilai sekarang.
Menurut ( Bambang Riyanto  1995, hal 131 ), rumusan dari Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai berikut :


R = P1 – C1
P2 – P1
C2 –C1



   Dimana:  P1  = tingkat bunga ke 1
                     P2  = tingkat bumga ke 2
                     C1 = NPV ke 1
                     C2 = NPV ke 2

Metode ini diterapkan dengan prosedur :
1.      Mencari nilai sekarang bersih dari investasi
2.      Apabila nilai sekarang bersih positif, maka tingkat hasil dinaikan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih negatif. Atau sebaliknya apabila nilai sekarang negatif, maka dicari tingkat hasil sampai nilai sekarang bersih positif.

D.                Metode Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar dari 1, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 tidak menguntungkan.
Menurut  ( Suad Husnan dan Suwarsono 1994, hal 211 ), rumus Profitability Index (PI), yaitu

Profability =
PV dari proceed
PV dari outlays


Kriteria penilaian :    - Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan
-                      Jika PI<1 font="" maka="" menguntungkan="" proyek="" tidak="" usulan="">


E.                 Metode Accounting Rate of Return (ARR)

Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 134) Metode Accounting Rate of Return atau sering juga disebut  “Average rate of return”  menunjukkan persentase keuntungan netto sesudah pajak  dihitung dari “initial investment”. Apabila tiga  metode lainnya yang telah diuraikan diatas (PP,NPV, IRR) mendasarkan diri pada procceds atau “cash flows”, maka metode ARR ini mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Metode ini dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang sudah tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Apabila ARR ini lebih besar daripada “minimum accounting rate of return” maka usul investasi tersebut diterima. Sebaliknya apabila lebih kecil maka, seharusnya usul investasi tersebut ditolak.




II.9      Hubungan antara NPV-PI-IRR

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa ketiga metode metode penilaian investasi (NPV-PI-IRR) tersebut semuanya termasuk dalam kelompok discounted-cash-flow yang memperhatikan nilai waktu uang dan proceeds selama keseluruhan umur proyek. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 135) Karena basisnya sama maka nilai suatu investasi tertentu akan memberikan jawaban yang sama antara ketiga metode tersebut. Artinya kalau suatu usul investasi tertentu dinilai menurut  metode  PI jawabannya diterima, maka kalau dinilai menurut NPV ataupun menurut IRR jawabannyapun pasti diterima dan tidak mungkin memberikan jawaban berbeda.


BAB I


I.I Latar Belakang

            Dewasa ini persaingan di dunia usaha sangat ketat, untuk meghadapinya semua pihak yang terlibat di dalamnya harus melakukan kegiatan usahanya secara efektif.
            Kemajuan dalam bidang teknologi juga sudah berkembang dengan pesat. Dimana-mana terdapat usaha-usaha jasa yang menggunakan teknologi-teknologi canggih. Dengan persaingan yang ketat, perusahaan perlu melakukan studi kelayakan pada suatu proyek yang tengah dijalankan, dimana penelitian tersebut tentang dapatkah suatu proyek (proyek investasi) dapat dilaksanakan dengan berhasil, keberhasilan pada studi kelayakan dapat berupa di terimakah usaha tersebut oleh masyarakat, apakah usaha yang di jalankan bisa di manfaatkan secara ekonomis dan bisakah perusahaan mendapat suatu keuntungan yang layak dari usaha tersebut.
            Perusahaan yang dibahas dalam tulisan ini bergerak di bidang usaha jasa Penggandaan Dokumen yang biasa di sebut Foto Copy, karena usaha foto copy merupakan salah satu usaha jasa yang menggunakan alat-alat berteknologi canggih, seperti mesin fotocopy, mesin laminating, dll usaha tersebut mempunyai sifat strategi sebagai sarana yang membantu kelancaran arus pemuas kebutuhan para konsumen atau para pengguna jasa tersebut, dimana setiap kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
            Untuk melayani kebutuhan masyarakat atau perusahaan jasa Foto Copy itu sendiri maka penulis mencoba menilai kelayakan investasi untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan tulisan dan penulis mengambil judul “Studi Kelayakan Kelangsungan Usaha Jasa Foto Copy  Sinar Abadi “



I.2  Rumusan Masalah

            Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha foto copy berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI dan ARR ?

I.3  Batasan Masalah

            Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah hanya pada penggunaan methode Payback Period, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan ARR (Accounting Rate of Rerturn) dan penilaian ini didasarkan pada data-data tahun 2003

I.4  Tujuan Penulisan

            Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi yang dilakukan untuk di teruskan atau tidak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR, PI, dan ARR.

I.5  Metodologi Penulisan

            Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan jalan :

1.   Studi Pustaka
Dilakukan dengan mencari data-data yang diperlukan dan data lainnya sebagai landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan. 
2.      Studi  Lapangan
Penelitian ini di lakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data  sekunder yang di perlukan untuk pembuatan penulisan ilmiah ini.

I.6  Sistematika Penulisan
            Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistematis, sbb :

BAB I        :  PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan  Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II      :  LANDASAN TEORI
                     Bab ini mencakup teori-teori yang menyangkut dengan analisa  penilaian proyek. 
BAB III    :  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
                  Berisikan tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
BAB IV    :  PEMBAHASAN
                     Dalam bab ini semua data yang di dapat akan di analisa dan di cari penyelesaiannya.
BAB V      :  PENUTUP
                  Memuat tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran dari penulis tentang penilaian proyek-proyek yang akan dilaksanakan.                            

TUGAS METODE RISET

Tema : STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTOCOPY SINAR ABADI