Koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiataannya pada prinsip-prinsip
Koperasi. Sebagai gerakan, Kope-rasi menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan
dan kerja sama antar anggotanya yang sangat diperlu-kan untuk mewujudkan tujuan
utamanya, yaitu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan kemakmuran masyarakat.
Banyak pakar
yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan Koperasi antara lain terletak pada partisipasi
anggota (Muslimin Nasution, 1987) dan (Syamsuri SA, 1986). Sehingga dapat dikatakan
bahwa partisipasi dalam Koperasi seperti jantungnya tubuh manusia, karena dalam
Koperasi anggota berperan ganda (dual identity) yaitu sebagai pemilik
dan pengguna, disinilah letak keunikan badan usaha Koperasi karena pemilik usaha
merangkap sebagai peng-guna jasa, karena kedua sifat ini menyebabkan Koperasi
lebih banyak menuntut partisipasi dari anggota untuk mengembangkan usaha yang
telah didirikan bersama untuk mencapai tujuannya.
Tujuan utama Koperasi
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya. Demikian halnya bagi
KOPTI (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia), yang sejak awal berdirinya sampai
sampai tahun 1998 dalam penga-daan bahan bakunya/ kedelainya masih
menggantungkan dari pemerintah (Bulog). Pada tahun 1999 pemerintah sudah tidak
mensubsidi lagi karena terbentur oleh krisis moneter yang ber kepanjangan, maka
sejak bulan April 1999 KOPTI tidak menerima lagi alokasi kedelai dari pemerintah
dan untuk memenuhi permintaan kedelai dari para anggota, seluruh KOPTI,
termasuk KOPTI Tasikma-laya mendatangkan kedelai dari Inkopti dan pihak swasta.
Objek dari
Penelitian ini adalah Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (KOPTI)
Tasikmalaya dan yang menjadi subjek penelitian adalah anggota KOPTI yang
tersebar di lima wilayah pelayanan.
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei penjelasan (explanatory
survey method). dengan menggunakan data primer dan sekunder. Metode ini
menekankan pada perolehan data dengan Kualitas Pelayanan dan Manfaat Koperasi Partisipasi
Anggota pertanyaan serta menganalisis jawabannya, sebagaimana yang dikemukakan
oleh Kerlinger (1990:667), dan digunakan untuk menjelaskan bentuk pengaruh
antar variable yang akan diamati dengan melalui pengujian hipotesis. Hal ini
sesuai dengan pendapat Moh. Nazir (1999:65) dan Singarimbun dan Sofian Efendi
(1995:4).
Secara
deskriptif, hasil peneliti-an menujukan bahwa kualitas pelayanan KOPTI dinilai
anggota dalam kategori cukup. Kualitas pelayanan menggunakan indikator a) Tangible
(bukti langsung), meliputi fasilitas, perlengkapan, pegawai dan sarana
komunikasi, b) Reliability (Kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan, c) Responsibility (daya
tanggap), yaitu keinginan para karyawan untuk membantu para anggota, memberikan
pela-yanan dan cepat menanggapi seluruh keinginan anggota, d) Assurance (jaminan),
meliputi pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki oleh para karyawan, e) Empathy (empati), meliputi kemudahan
dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami
kebutuhan anggota.
Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan, bahwa kualitas pelayanan dan manfaat Koperasi
berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota pada Koperasi Produsen Tempe
Tahu Indonesia (KOPTI) Tasikmalaya. Berarti semakin tinggi kualitas pelayanan
dan manfaat yang diberikan oleh Koperasi, maka partisipasi angota juga akan semakin
meningkat.
Dengan demikian
dapat disarankan, agar KOPTI senantiasa mampu meningkatkan pelayanan dan memberikan
manfaat kepada para anggotanya, sehingga rasa memiliki anggota menjadi lebih
baik dan akan berdampak lebih baik terhadap partisipasi anggota. Partisipasi
anggota yang baik merupakan modal dasar koperasi untuk lebih berkembang.
Pelayanan yang
diberikan adalah pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan para
anggota, sehingga memberikan manfaat (benefit) lebih dibandingkan dengan
perusahaan atau badan lainnya.
SUMBER :