Berpikir dan Bernalar adalah
kegiatan yg sering kita lakukan di kehidupan sehari-hari. Tanpa kita sadari
kata Berpikir sering disamakan dengan Bernalar. Nyatanya, proses Berpikir dan
Bernalar itu sangatlah berbeda. Dilihat dari definisi dari setiap proses
tersebut.
Berpikir
merupakan proses dimana seseorang menelaah suatu hal. Hal tersebut sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya yang
berjudul Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa berpikir merupakan suatu
kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi
tiap orang adalah tidak sama maka oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk
menghasilkan pengetahuan yang tidak benar itu pun juga berbeda-beda.
Sedangkan
hakekat dari penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu
kesimpulan yang bersifat pengetahuan. Akan tetapi tidak semua kegiatan berpikir
mendasarkan diri pada penalaran (Jujun S. Suriasumantri, 2002:43).
Proses bernalar meliputi beberapa
tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
- Mengerti : tahap dimana seseorang memahami segala aspek dari objek yang diamati.
- Memutuskan : menetapkan kesimpulan sementara berdasarkan fakta-fakta yang ada.
- Menyimpulkan : memberikan kesimpulan yang pasti mengenai objek yang diamati setelah fakta-fakta yang ada di uji kembali kebenarannya.
Salah satu contoh sebagai bukti
bahwa dengan bernalar kita mampu mengambil kesimpulan yang lurus adalah:
Jika seseorang merasa lapar, maka ia
akan melakukan aktifitas yang membuat rasa laparnya hilang. Aktifitas tersebut
adalah makan, dan yang dimakan adalah nasi dan lauk-pauknya, bukan pasir atau
batu.
Aktifitas yang dilakukan oleh orang
tersebut dilakukan setelah dia berpikir dan bernalar dengan logika. Jenis
logika yang dia gunakan adalah logika kodratia (secara spontan) dalam
hal mengambil tindakan untuk makan, dan logika ilmiah (untuk menghindari
kesesatan) dalam hal memilih untuk memakan nasi dan lauk-pauknya daripada
memakan pasir dan batu.
Kesimpulannya
adalah, proses Berpikir dan Bernalar itu sangatlah beda. Karena dalam Bernalar
melalui beberapa tahapan. Sedangkan proses Berpikir hanya menelaah sesuatu hal
yg cangkupannya luas.
Dalam bernalar
memang belum ada benar – salah. Yang ada betul keliru, sahih atau tak sahih.
Tolak ukur penilaiannya adalah asas – asas logika atau hukum penalaran. Akan
tetapi, kalau kegiatan berpikir dimengerti secara lebih luas dan menyeluruh,
mulai dari penerapan indrawi, konseptualisasi atau proses pemahaman atas data
yang diperoleh, serta berakhir dengan penegasan putusan, dapat saja kita bicara
tentang benar – salah dalam berpikir. Penalaran yang betul merupakan unsur yang
amat penting dalam kegiatan berpikir, dan dapat menunjang kegiatan berpikir
yang benar.
SUMBER
:
PSIKOLOGI UMUM.
Drs. Alex Sobur, M. Si. (Hal 208 – 109)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar